Tuesday, June 8, 2010

HOME INDUSTRY (1) : JAMU ALAMI SEHAT (JAS) TERNAK SESAWI TAKATUNGA

"Sesawi" memang tetap kecil, berasal dari yang kecil dan diperuntukkan untuk memberdayakan orang kecil. Komitmen seperti ini telah ada sejak lahirnya dan akan terus demikian sepanjang dia eksis di bumi persada Nusantara tercinta.


Sejalan dengan misinya, kegiatan yang dipeloporinya juga bervariasi dalam berbagai aspeknya. Salah satu kegiatan yang produktif untuk menopang penguatan ekonomi keluarga adalah pengembangan industri rumah tangga (home industry) yang berupaya untuk mengembangkan hasil lokal untuk menjadi produk yang bisa memasuki pasar global.


Setelah di tahun 2000 Sesawi Flores meluncurkan produk pertama home industry yang adalah produk minuman sehat untuk manusia bernama SARI JAHE SESAWI TAKATUNGA, kini kelompok yang sama mengeluarkan lagi minuman atau jamu sehat untuk unggas dengan nama JAMU ALAMI SEHAT (JAS) TERNAK SESAWI TAKATUNGA.


Menurut bapak Dominikus DuE yang memulai usaha ini, bahan-bahan yang digunakannya semuanya lokal dan bisa ditemukan di tempatnya, seperti haliah, kunyit, mahkota dewa, sirih, sereh, dll. Sedangkan kasiatnya, pak Domi menambahkan, " Jamu Ternak ini memang bertujuan untuk mencegah penyakit ketimbang mengobati penyakit. Kasiatnya antara lain untuk mencegah dan menyembuhkan panas dalam, radang tenggorokan, sesak napas, pilek, melancarkan pencernaan, melawan mules/kembung, anti cacing, meningkatkan produksi telur, meningkatkan kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit."


Produk ini telah dikirimkan ke Departemen Pertanian RI di bagian pengawasan obat ternak, untuk diteliti. Pater Ansel membantu pemasarannya dengan membuatkan label yang baik dan serasi untuk produk ini. Sementara ini produk ini dijual dalam kemasan botol aqua 600 ml dan telah memasuki pasaran lokal.


Pak Kasianus yang adalah peternak ayam buras tentang obat ini mengatakan, "Saya rasa ada sesuatu yang berbeda dari obat ini bagi ternak saya. Mulanya mereka enggan makan, tetapi setelah beberapa saat, napsu makan mereka meningkat, dan lebih penting lagi, produksi telur ayam mulai meningkat."


Bagaimana selanjutnya? Produk ini bebas bahan kimia dan selaras lingkungan. Tapi untuk menjadikannya menjangkau masyarakat pembelianya, Sesawi Flores memang telah menyiapkan hulunya dengan menanam bahan-bahan dasarnya yang lokal di Kebun Buah Plus yang dikembangkan Sesawi Flores.


Tapi perlu pihak ketiga untuk menambahkan modal. Ada yang berminat, hubungi kami, P. Ansel Meo di 085239379999 atau email kami svdrewel@yahoo.com


Copyright @ 09 Juni 2010 by Ansel Meo

MENSPONSORI BEA SISWA SOLIDARITAS SESAWI FLORES

MENYERTAKAN KELOMPOK STRATEGIS UNTUK MENYIAPKAN PELAKU PEMBANGUNAN PEDESAAN SEJAK DINI

Perjalanan yang melelahkan dari Bajawa yang dingin menuju kota Borong yang panas tak terasa lagi ketika aku diterima penuh keramahan oleh ibu Sun di tempat kediamannya. Ibu-ibu yang tadinya lagi ngobrol menyalamiku setelah diperkenalkan lebih dulu oleh yang empunya rumah. Sambil ngobrol, kami semua disuguhi kopi Manggarai yang enak. Ibu Sun memang telah menantikan kedatangan Sesawi Flores, setelah lebih dahulu berkontak tiga hari sebelumnya via telpon.

Tak lama berselang, bapak rumah menyapaku penuh akrab, “Selamat datang Pater, sudah tiba sejak tadikah?” “Terimakasih bapak bupati, sudah menyiapkan waktu buat kami hari ini,” kataku sambil mengulurkan tangan menyalaminya. Kecanggunganku hilang, walau saat itulah saat pertama aku bertemu dengan beliau, yang adalah orang nomor satu di kabupaten baru pemekaran dari Kabupaten Manggarai. Dalam hatiku, aku berguman, “Hari ini adalah hari bersejarah buat SESAWI FLORES. Hari ini adalah hari Jumat, tanggal 22 Mei 2010. Dan hari ini Sesawi Flores memulai sebuah tahap penting dalam kehadirannya, menggandeng kelompok strategis untuk berpikir bersama demi menyiapkan pelaku pembangunan pedesaan dan wilayah terpencil.”

Menyiasati Pembangunan Pedesaan ala Msgr. Hubertus Hermens SVD

Pertemuanku siang itu, yang berlangsung selama kurang lebih 5 jam bersama Bapak Yosef Tote, yang kini adalah Bupati Manggarai Timur memang jauh dari perhatian wartawan atau orang banyak. Rencananyapun singkat, difasilitasi seorang kenalan yang adalah seorang biarawati yang sedang berlibur. Namun yang dibicarakan dan disyeringkan sesungguhnya adalah hal yang diagendakan secara sangat matang: merencanakan penyiapan sumber daya pembangun untuk masyarakat pedesaan, masyarakat pesisir dan terpinggirkan.

Ketika pak Bupati mengomentari visi, misi dan kegiatan strategis Sesawi Flores, saya menjelaskan latar belakangnya dalam impian dan visi seorang kampiun pembangunan Propinsi Nusa Tenggara Timur, Msgr. Hubertus Hermens SVD. “Karya ini sebenarnya adalah sebuah karya lanjutan, pak”, kataku. “Saya melanjutkan apa yang telah dirintis oleh pendahulu kita, Pater Hermens yang telah menerima penghargaan CINCIN PEMBANGUNAN NTT, ketika aku masih sangat muda, siswa kelas I SMP Seminari Menengah Todabelu, tahun 1980. Saya ingat kata-katanya, ketika kami mengunjungi dia di Rumah Tinggi Mataloko: ‘saya punya ide besar dan bagus, tapi saya tak punya uang, tak punya polisi dan tentara, hal mana bias saya temukan pada pemerintah. Pemerintah punya semuanya. Maka saya omong dengan mereka agar ide besar dan bagus itu tak mubazir, tetapi menjadi ide pemerintah, sehingga berhasil’.“

“Pater, saya akan mendukung sepenuhnya usaha ini, dan saya akan mencari para calon penerima Bea Siswa Solidaritas Sesawi Flores dari seluruh wilayah Manggarai Timur dan mensponsori pembiayaan pendidikan mereka, demi pembangunan pedesaan Manggarai dan masyarakatnya,” kata bapak Bupati Yosef Tote. “Saya akan menindak lanjuti pertemuan kita ini, agar apa yang baik ini sungguh bisa dijalankan dengan segera,” ujarnya melanjutkan.

Peran Strategis Kepala Daerah Untuk Menyiapkan Guru dan Pelaku Pembangunan Wilayah Terpencil

Tanggapan pertama yang tak basa-basi ala Bupati Manggarai Timur lahir dari jati dirinya sebagai seorang pendidik. Mantan Kadis Pendidikan Manggarai ini memang terkenal sangat prinsipiil dalam menerapkan perencanaan strategis di bidang pendidikan.

“Pak, kepedulian terhadap pendidikan dan pembiayaannya sesungguhnya wujud tanggung jawab kita kepada kelangsungan bangsa ini,” kataku kepadanya menegaskan keyakinan Sesawi Flores dalam kiprahnya selama ini. “Kalau orang luar negeri peduli sekali dengan masalah ini, saya harapkan bahwa pemerintah kita juga mendukung usaha kami melalui SESAWI FLORES ini. Kami butuh dukungan baik dalam kebijakan maupun dalam hal sponsorisasi biaya bagi anak-anak orang sederhana di kampong, agar mereka bisa kembali dan membangun desanya dari sana,” lanjutku. “Dan orang seperti bapak Bupati tahu dengan baik peta wilayah, peta sumber daya dan pasti memiliki perencanaan untuk membangun wilayah ini mulai dari desa-desa terpencil di sini. Kami bisa mewadahi keprihatinan bapak melalui Sesawi Flores yang berupaya mendidik para calon guru dan pelaku pembangunan pedesaan.”

Kunjungan siang itu diselingi dengan santapan siang bersama, dan juga kunjungi ke kebun di rumah jabatan Bupati yang luasnya tak kurang dari 5 ha itu. “Kami juga sedang berusaha membantu biaya pendidikan dengan mengelola Kebun Buah Plus di lokasi kami yang kecil di Ngorabolo, Takatunga, Ngada, pak.” “Lalu mau ditanam apa di sana?” tanya pak Yos didampingi ibu Sun. “Kami mau tanam papaya Bangkok dan diselingi dengan pakan untuk ternak seperti jagung, talas, kestela, jahe, dan sayur-sayuran. Untuk maksud ini, kami akan mengirimkan tiga tenaga ke Yayasan Karang Widya untuk 6 bulan, guna dilatih dalam hal pertanian organik di sana.” ”Pater, kebun ini boleh Pater kelola selama masa jabatan saya. Hasilnya untuk membiayai Bea Siswa Solidaritas Sesawi Flores. Saya akan carikan seorang anak untuk bersama anak-anak Pater dilatih dalam hal pertanian organik, dan mereka akan mengelola kebun ini bersama Pater,” katanya mengakhiri pertemuan kami hari itu.

Sungguh sebuah tahapan penting dalam perjalanan Sesawi Flores. Tak muluk-muluk, tetapi ada komitmen yang dibangun bersama. SESAWI FLORES bersama Pemerintah Daerah yang bupatinya adalah seorang pemerhati dan pelaku pendidikan, yang memiliki hati untuk orang kecil di desa, di wilayah pesisir dan terpinggirkan.

Copyright @ Borong, 21 Mei 2010 by Ansel Meo

Saturday, May 15, 2010

KEMANDIRIAN (1) : DEPOT PERTANIAN LESTARI AGI-GODHOGI

LAHAN PERTANIAN YANG SEMPIT UNTUK PROGRAM PERTANIAN-PETERNAKAN DAN PERIKANAN AIR TAWAR SEBAGAI SUMBER UNTUK MENDANAI BEA SISWA

Ide yang sedikit gila?

Ketika pertama kali menyampaikan ide "DEPOT PERTANIAN LESTARI AGI-GODHOGI" di tengah keluarga seraya meminta isin untuk menggunakan lahan mereka untuk kegiatan ini, reaksi yang muncul ialah
penolakan. "Ini ide gila! Bagaimana mungkin harus memotong cengkeh demi menanam pepaya?" itulah kata keras yang disampaikan kepadaku.

Apa sebabnya mereka menolak?

Alasannya mudah ditebak? Di atas lahan seluas 40x60 meter2 telah tumbuh berbagai tanaman perdagangan yang menjanjikan hasilnya. Ada cengkeh, pohon buah-buahan seperti durian. Semuanya dalam jumlah sedikit. Kecuali cengkeh yang berjumlah 27 pohon itu, menjulang tinggi dan ditanam rapat sehingga 4 tahun terakhir hasilnya tak nongol-nongol.

Penolakan yang perlu ditanggapi dengan kepala dingin. Saya punya alasan lain yang menurut saya mesti menjadi bahan pertimbangan penting. Cengkeh memang bagus, tapi bagaimana kalau ia tak pernah menghasilkan lagi. Ia tak lagi menghasilkan karena sudah terlalu rapat tanamannya, dan pohonnya amat tinggi dan si empunya kebun tak punya tenaga untuk naik dan memetik hasil ketika mereka berbuah.

Pertimbangan lainnya, keluarga ini memiliki anak sekolah yang membutuhkan uang tiap hari. Bagaimana membiayai mereka kalau harus menunggu hasil cengkeh setahun sekali? Pdahal di tempat ini terdapat dua mata air yang airnya tak pernah kering. Ada cara lain mengusahakan lahan sempit ini untuk memberikan hasil yang lebih besar dengan investasi yang kecil.

Itulah sebabnya, tantangan awal ini saya sikapi dengan positip. Depot Pertanian Terpadu ini harus jadi.

Kebun Buah Plus

Namanya Depot Pertanian Lestari. Kedengarannya amat keren dan ikut mode. Apa boleh buat? Bukannya karena mau keren dan ngetrend. Tapi memang itulah yang hendak dibuat, sehingga lahan kecil ini bisa memberikan penghasilan maksimal yang menjawabi kebutuhan riil di lapangan. Dari pada keren segala, kami pakai saja nama ini : KEBUN BUAH PLUS. Yang kelihatan dari luar, yang dominan terlihat adalah Kebuh Buah Pepaya. Maksudnya menanam pepaya untuk bisa dikonsumsi sendiri atau juga untuk dijual menghasilkan uang atau juga diolah untuk menghasilkan uang.

Namun sesungguhnya yang dikehendaki adalah lebih luas dari itu. Kebun Pepaya adalah pintu masuknya. Yang menjadi isinya tidak cuma pepaya, tetapi pepaya dengan TANAMAN SELA yang beragam. Kebun Buah ini sekaligus akan menjadi juga kebun pakan ternak baik ternak babi maupun ternak ayam. Maka tanaman sela yang akan ditanam setalah pepaya adalah, jagung, talas, pisang dan haliah. Akan diatur secara rapih sehingga lahan sempit ini memang bisa menghasilkan banyak.

Untuk apa pakan ini? Untuk peternakan ayam buras dan peternakan babi yang menjadi kebutuhan utama masyarakat di sini. Pemupukan dasar bagi buah adalah kotoran ayam, dan pakan tadi memberikan makanan bagi ayam dan babi. Kotoran babi akan masuk kebun buah kembali. Sehingga kebun ini akan dikelola bebas bahan kimia dan menjamin kelestarian alam.

Jadi Kebun Buah Plus itu dimaksudkan kebun buah bersama tanaman sela untuk pakan ternak serta tanaman yang bernilai sebagai obat pembasmi hama alamiah. Semuanya akan diarahkan untuk menghasilkan uang dan membantu untuk membiayai anak-anak mereka.


........... nanti bersambung ............


Thursday, May 13, 2010

(7). LPPS FLORES - LEMBAGA PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN SESAWI FLORES

Manajemen Berbadan Hukum yang Mewakili BS3F dalam Pengelolaan Program Pengembangan Masyarakat dan Berbagai Sumber Dayanya


Program Bea Siswa Solidaritas SESAWI FLORES pada tahun 2010 ini genap berusia 10 tahun, satu jangka waktu yang cukup panjang untuk sebuah program. Sejalan dengan hasil yang dicapainya, serta dukungan banyak pihak untuk mengelolanya untuk kepentingan lebih banyak orang, SESAWI FLORES kini mengusahakan satu langkah konkrit untuk memperkenalkannya di depan hukum.


Langkah itu berbentuk LEMBAGA PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN SESAWI FLORES, yang disingkat dengan nama LPPS FLORES dengan Akta Notaris Nomor 28, tanggal 17-03-2010. Pendirian LPPS FLORES ini ditandatangani oleh: (1) Tuan Drs. LUKAS LEGE, (2) Tuan DOMINIKUS DUE, (3) Tuan KASIANUS SORO, (4) Tuan APOLONARIUS BATE, (5) Nyonya ELISABET WUNU. Lembaga ini berkedudukan dan berkantor di Ngorabolo, RT/RW : 001/001, Desa Takatunga, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada, Propinsi Nusa Tenggara Timur.

7.1. Maksud dan Tujuan Lembaga


Sesuai dengan Pasal 3 Akta pendiriannya, Lembaga ini memiliki maksud/tujuan sebagai berikut :


7.1.1. Berperan serta secara aktif dalam mewujudkan cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, yaitu Menciptakan masyarakat adil, makmur, sejahtera lahir dan batin.
7.1.2. Meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia, Sumber Daya kebudayaan, demi menunjang pembangunan di Bidang Pendidikan, Sosial, Demokrasi, Kesetaraan Gender, Hukum, Kebudayaan, Ekonomi dan Komunikasi Massa – publikasi melalui kursus-kursus, penelitian, pengkajian, diskusi, seminar dan lokakarya, pameran dalam rangka pembangunan manusia seutuhnya.
7.1.3. Membangun manusia pembangun, yaitu manusia yang cerdas/terampil, aktif dan kreatif serta berdedikasi dengan penuh pengabdian memiliki kemampuan untuk hidup mandiri.


7.2. Kegiatan dan Usaha


Usaha-usaha yang dilakukan untuk mencapai Maksud dan Tujuan di atas, sebagaimana terumus dalam Pasal 4 Akta ini adalah:
7.2.1. Menyelenggarakan/mendirikan pendidikan non formal serta membuka kursus-kursus dan atau pelatihan-pelatihan kerja; pengembangan media informasi dan pendokumentasian kebijakan publik.
7.2.2. Menyelenggarakan kegiatan peningkatan pendapatan masyarakat kecil melalui usaha-usaha di bidang pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan/kehutanan dan usaha bersama lainnya.
7.2.3. Mengadakan penelitian/riset, survey/kajian-kajian ilmiah menyangkut hajat hidup orang banyak/masyarakat dalam berbagai bidang disiplin ilmu.
7.2.4. Memberikan pelayanan sosial ekonomi dan advokasi dalam berbagai macam bentuk kegiatan dan pembinaan kelompok-kelompok sasaran demi usaha mengentaskan kemiskinan, meningkatkan potensi sumber daya manusia/masyarakat, jender, managemen informasi dan komunikasi.
7.2.5. Pendidikan kemasyarakatan dan studi kearifan lokal, Penyiaran melalui bidang elektronik, buletin/majalah/brosur/buku dan penerbitan informasi lainnya.
7.2.6. Mengadakan negosiasi atau hubungan kerjasama dengan badan-badan pemerintah dan lembaga-lembaga swadaya masyarakat serta perorangan yang bergerak dalam bidang kegiatan sejenis baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri, dalam arti kata yang seluas-luasnya dengan mengindahkan semua peraturan perundang-undangan yang berlaku. Lembaga ini juga akan melakukan semua usaha yang perlu untuk mencapai Maksud dan Tujuan tersebut baik sendiri maupun secara bersama-sama dengan Badan-badan lainnya yang sehaluan dengan LEMBAGA ini, dengan memperhatikan dan mengindahkan semua Peraturan Pemerintah yang berlaku.


7.3. Rencana Kegiatan Lembaga Untuk Tahun 2010


Sambil melengkapi semua proses yang diperlukan sebagai lembaga yang berbadan hukum, lembaga ini akan menjalankan kegiatan-kegiatan yang direncanakannya. Dan untuk Tahun Buku 2010, LPPS FLORES secara strategis berencana akan melaksanakan kegiatan berikut:
7.3.1. Menetapkan Anggaran Rumah Tangga Lembaga yang akan dijalankan oleh Dewan Pengurus LPPS FLORES.
7.3.2. Mengelola secara bersama DEPOT PERCONTOHAN USAHA TERPADU di Kawasan Agi-Godhogi dalam kerjasama dengan para alumni Kursus Pertanian Taman Tani (KPTT) Salatiga yang ada di Flores di bawah bimbingan Br. Petrus Nuga, SVD. Pengelolaan DEPOT ini dan unit-usaha pendukungnya ditujukan untuk mendukung secara langsung Program BEA SISWA SOLIDARITAS SESAWI FLORES

(6). BANTUAN MODAL PIHAK KETIGA

Perlunya Dana Pendidikan dan Modal Bergulir Pihak Ketiga Demi Keberlanjutan BS3F


Dari pengalaman yang nyata, keberhasilan sebuah karya besar untuk masyarakat pada umumnya ditentukan oleh manajemen yang bagus serta dukungan dana yang cukup. Juga dalam masalah pembiayaan pendidikan. Hal ini dapat kita saksikan secara kasat mata baik yang terjadi di lingkungan pemerintahan maupun di lingkungan swasta atau lembaga non profit lainnya.

Sesawi Flores menyadari sepenuhnya bahwa kemauan serta rencana strategis yang digambarkan di atas membutuhkan dana segar baik berbentuk hibah maupun berbentuk dana bergulir yang nantinya dapat dikembalikan serta digulirkan kepada kelompok lainnya dalam binaan SESAWI FLORES.

6.1. Dana Hibah atau Pinjaman Tanpa Bunga Untuk Bea Siswa Solidaritas Sesawi Flores
Program Bea Siswa Solidaritas Sesawi Flores yang dikelola oleh SESAWI FLORES selama ini memang mengandalkan bantuan para donatur luar negeri dan dalam negeri yang adalah para kenalan dan sahabat P. Anselmus Meo SVD. Semakin tingginya permintaan para mahasiswa yang ingin bergabung karena ketiadaan dana pendidikan dari orangtua mereka, kini terasa semakin urgen adanya dana dari pihak pemerintah dan lembaga donor lainnya untuk membantu program ini.

Dana bisa diberikan sebagai dana hibah, artinya pemerintah lewat lembaga-lembaganya bisa secara sengaja mengalokasikan dana yang diberikan kepada SESAWI FLORES untuk kepentingan beasiswa ini.

Selain itu, sebagaimana praktek yang berlaku di SESAWI FLORES selama ini dengan para donatur tetapnya, pemerintah atau lembaga donor bisa memberikan pinjaman dana yang disimpan di rekening Sesawi Flores yang bunganya bisa digunakan untuk membantu Bea Siswa ini. Modalnya dikembalikan setelah jangka waktu tertentu kepada pemberinya.

6.2. Dana atau Modal Bergulir Untuk Penguatan Ekonomi Keluarga

Karena program ini dipadukan dengan penguatan ekonomi keluarga di pedesaan lewat pengembangan pertanian dan Pedesaan Lestari dan Terpadu, maka SESAWI FLORES memerlukan juga dana bergulir yang cukup besar untuk diberikan untuk dikembangkan oleh unit-unit usaha SESAWI FLORES maupun kepada keluarga-keluarga binaan SESAWI FLORES.
Kucuran dana ini akan digunakan untuk mengembangkan berbagai program di atas, yang diatur dalam manajemen yang baik dan dipertanggungjawabkan. Dana ini bisa disalurkan melalui Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Sesawi Flores atau LPPS Flores yang mewakili SESAWI FLORES dalam mengelola dana-dana strategis dari pihak ketiga. LPPS FLORES inilah badan hukum resmi yang akan mengatas namai Program Bea Siswa Solidaritas Sesawi Flores ini dalam urusan publik dan pengembangan masyarakat pedesaan.

(5) PROGRAM USAHA TERPADU UNTUK PERTANIAN DAN PEDESAAN LESTARI

Penguatan Ekonomi Keluarga

Lewat Program Peluang Usaha Terpadu dan Lestari



Kesinambungan Bea Siswa Solidaritas Sesawi Flores tentu saja tidak diletakan pada pundak para alumni dalam bentuk tabungan bulanan, tetapi mesti juga melibatkan segala pihak dengan menggandakan sumber daya yang ada.


Peluang ini kami temukan juga dalam sebuah bentuk pemberdayaan ekonomi keluarga yang kami namakan Pengembangan Pertanian Lestari dan Terpadu. Konsep ini bukanlah suatu konsep yang baru terbentuk, namun sudah ada sejak Sesawi ini terbentuk.


Dengan lambang pohon sesawi, keterikatan Sesawi Flores terhadap pertanian adalah sebuah keterikatan alamiah. Dan karena perumpamaan biji sesawi juga menjelaskan tentang adanya burung-burung yang bernaung di dahan-dahan tumbuhan ini, maka dunia ternak atau peternakan adalah bagian integral dalam pengembangan SESAWI FLORES. Perpaduan kedua bidang ini yang mewakili perlunya pengembangan terpadu semua potensi alamiah yang ada di suatu lokasi atau kawasan, kiranya menjadi gambaran yang sempurna tentang konsep Pertanian Lestari dan Terpadu yang mau dikembangkan untuk menguatkan ekonomi keluarga.


5.1. Kesadaran akan Masalah - Masalah yang Dihadapi oleh Keluarga-Keluarga di Desa


Dasar utama dimulainya ide pengembangan Pertanian dan Pedesaan Lestari dan Terpadu, sesungguhnya tak bisa dilepaskan dari kesadaran akan masalah-masalah yang tengah dihadapi oleh keluarga-keluarga atau oleh desa itu sendiri. Beberapa di antaranya adalah:


5.1.1. Hasil-hasil pertanian yang makin menurun baik dalam kualitas maupun dalam hal kuantitasnya, yang disebabkan oleh berkurangnya kesuburan tanah, perubahan iklim yang ditandainya menurunnya curah hujan, serta munculnya berbagai hama dan penyakit yang tak bisa terkendali.


5.1.2. Melemahnya institusi adat yang mengakibatkan keluarga-keluarga ini mulai kehilangan identitas budaya dan adat istiadatnya.


5.1.3. Pengaruh dan dampak negatip globalisasi yang tak bisa dihentikan dengan adanya pasar bebas yang menjual belikan produk yang bersaing di pasar.


5.1.4. Tak mampunya petani bersaing dalam soal pemasaran, baik karena kualitas yang tak memadai maupun oleh ketiadaannya jaringan pemasaran yang membantu mereka memasarkan hasil produksinya.


5.1.5. Kurangnya atau tiadanya modal keluarga tani untuk mengembangkan usaha pertanian dan usaha-usaha lainnya.


5.1.6. Kurangnya lahan pertanian dan minimnya bimbingan pertanian dan usaha perekonomian yang terencana, efektif adan efisien.


5.1.7. Makin berkurangnya kualitas makanan yang sehat dan berkecukupan yang dikonsumsi keluarga-keluarga.


5.2. Visi Ekonomi Keluarga Dalam Konsep Pembangunan Pertanian dan Pedesaan Lestari dan Terpadu


Masalah-masalah di atas seharusnya bukan halangan yang membuat masyarakat desa berkecil hati. Masalah yang tak bisa dihindari ini seharusnya dihadapi dengan strategi serta visi yang tepat. SESAWI FLORES mengamini kenyataan ini. Karena itu visi yang diambil adalah sebagai berikut.


5.2.1. Pemberdayaan dan wirausaha keluarga-keluarga dalam kebersamaan dan Gotong Royong

5.2.2. Pertanian Organik yang menjunjung tinggi kesehatan, ekologi, keadilan dan kepedulian.
5.2.3. Penguatan spiritual sebagai wujud kesadaran bahwa karya pertanian adalah pengambilan bahagian dalam karya Allah untuk menyelamatkan manusia dan dunia.
5.2.4. Pengolahan Pasca Panen dalam Industri Rumah Tangga
5.2.5. Jaringan Pemasaran
5.2.6. Tabungan untuk Pendidikan
5.2.7. Pengembangan Benih Lokal dan Benih Unggul serta Pengendalian Hama secara Alamiah
5.2.8. Pembuatan Pupuk organik
5.2.9. Pembukaan dan Pengembangan Jalan Tani atau Jalan Lingkungan
5.2.10. Pelestarian Mata Air dan Pengelolan Air Minum yang Berkualitas dan Sehat
5.2.11. Kajian, Penelitian dan Penerbitan Buku Hasil Uji Coba di Lapangan


5.3. Program yang Hendak Dijalankan


Berdasarkan visi yang digariskan di atas, SESAWI FLORES secara bertahap dan terencana akan menjalankan program-program penguatan ekonomi keluarga dengan tujuan untuk secara langsung menyiapkan dana pendidikan bagi anak-anak yang dibiayai oleh program bea siswa solidaritas Sesawi Flores.


Program-program dimaksud bisa kami urutkan sebagai berikut :


5.3.1 Rekoleksi dan Pembekalan Rohani dengan materi dasar seputar: (1) keluarga sebagai Gereja Allah dan lembaga ekonomi, (2) Pembangunan Pertanian Lestari sebagai partisipasi dalam karya penciptaan Allah untuk mewujudkan manusia atau masyarakat yang sehat, mandiri dan sosial, (3) Keadilan, Damai, Keutuhan Ciptaan sebagai Tugas dan Tanggung Jawab Kita terhadap Diri, sesama, alam dan Tuhan dan (4) Solidaritas Pendidikan sebagai Upaya Memanusiakan Manusia sebagai Citra Allah.
5.3.2 Pengelolaan Kebun Buah di Kawasan Agi-Godhogi dan sekitarnya (Lelo, Hobosara) untuk pengembangan Pepaya Bangkok, tanaman haliah, pembibitan, perikanan air tawar, pengelolaan air minum.
5.3.3 Peternakan Ayam Buras di pekarangan rumah semua anggota keluarga yang tercakup oleh Sesawi Flores dan pengembangannya. Selain untuk menyediakan telur dan daging ayam, peternakan ini akan juga menghasilkan pupuk kotoran ayam yang menjadi pupuk dasar bagi pertanian organik yang dimaksudkan di atas.
5.3.4 Pengelolaan industri rumah tangga berupa Sari Jahe Sesawi Takatunga, Jus Buah serta Buah-buahan Segar dengan label dan merek SESAWI TAKATUNGA. Pemberian merek dalam produk ini merupakan bentuk pertanggung jawaban Sesawi Flores kepada konsumen bahwa produknya baik, sehat, halal dan bermutu.
5.3.5 Produksi pupuk kotoran ayam, jamu ayam tradisional, obat pembasmi hama alamiah SESAWI Takatunga.
5.3.6 Pengembangan tanaman perdagangan vanili sebagai tanaman sela pada kebun buah yang ada di atas.
5.3.7 Pengembangan Ikan Air Tawar dan Belut di Agi
5.3.8 Penataan Air Minum dan Irigasi untuk Pertanian serta Pengolahan Air Minum Isi Ulang SESAWI
5.3.9 Produksi bibit unggul buah-buahan, ayam, ikan, belut dan lainnya.
5.3.10 Kursus dan Pelatihan Program Usaha Terpadu Untuk Pertanian dan Pedesaaan LestariPenerbitan Buku dan Kajian serta Penelitian

(4). ASA SESAWI FLORES

Aksi Solidaritas Alumni dan Simpatisan BS3F
untuk Menggalang Dana bagi Program BS3F



Kehadiran SESAWI FLORES dan tekad mulia yang diembannya tidak akan membawakan manfaat nyata kalau tak didukung dengan strategi dan perencanaan yang jitu dan tepat sasar. Perlu ada gerakan dan aksi nyata semua pihak, terutama aksi solidaritas dari mereka yang pernah merasakan manfaat dari Bea Siswa ini.


Kami membutuhkan dukungan perencanaan dan strategi untuk mewujudkannya. Dan strategi yang diproyeksikan bisa membuat bea siswa ini berkesinambungan adalah: gerakan pengumpulan dana alumni dan para simpatisan Sesawi Flores atau ASA SESAWI FLORES. Bersama dengan program kembarannya yang berupa penguatan ekonomi keluarga lewat konsep pengembangan pertanian dan pedesaan lestari dan terpadu, kami yakin Bea Siswa Solidaritas Sesawi Flores ini akan membawa manfaat bagi para peserta Bea Siswa Sesawi Flores maupun masyarakat yang ada di sekitar mereka.


4.1. Mengapa Kami Membutuhkan Dukungan Penuh Para Alumni Sesawi Flores ini?

Para alumni penerima Bea Siswa Solidaritas Sesawi Flores sesungguhnya adalah mereka yang pernah mengenyam kebaikan lembaga kecil ini dalam hidup mereka. Ibarat burung-burung yang pernah merasakan naungan, makanan dari tumbuhan Sesawi, merekapun pasti tak ingin agar naungan sesawi hanya berhenti pada diri mereka.


Ada banyak orang lain yang mengalami nasib seperti mereka sebelum dibantu SESAWI FLORES ini. Mereka inipun perlu dibantu untuk keluar dari kesulitan mereka, terutama dalam membiayai pendidikan mereka. Dan karena para alumni telah memiliki pekerjaan mereka masing-masing, maka saatnya mereka bergabung dalam Gerakan Penggalangan Dana Alumni bagi Sesawi Flores, yang selanjutnya disingkat dengan nama Aksi Solidaritas Alumni dan Simpatisan Sesawi Flores atau ASA SESAWI FLORES, yang berarti Harapan Sesawi Flores.

4.2. Siapa Saja yang Bisa Bergabung dengan ASA SESAWI FLORES ini?


Dari namanya, yang otomatis menjadi anggota ASA SESAWI FLORES adalah para alumni. Selain mereka disebutkan juga simpatisan, yakni para pemerhati pendidikan yang peduli dan ingin bersama Sesawi Flores menyumbangkan dana tetap bagi Bea Siswa Solidaritas ini. Karena itu, para anggota ASA SESAWI FLORES adalah :


4.2.1. Alumni Penerima Bea Siswa Solidaritas Sesawi Flores


Yang termasuk dalam kelompok ini adalah para alumni yang pernah mendapatkan bea siswa solidaritas Sesawi Flores, baik secara penuh maupun yang menerima bantuan secara tak penuh. Mereka semua sejauh nama-namanya diingat dan terdata, akan kami kontak untuk mempelopori ASA SESAWI FLORES ini.


Selain mereka yang terdata, sebenarnya masih ada nama-nama lain yang tak terdata, tetapi dalam satu dan banyak cara pernah mendapatkan dana, hadiah, maupun jalan serta cara mendapatkan dana untuk pendidikannya via Sesawi Flores. Mereka ini telah menamatkan pendidikannya dan telah memiliki pekerjaan tetap atau telah berkeluarga.


4.2.2. Simpatisan dan Pemerhati Pendidikan


Yang termasuk dalam kelompok Simpatisan Sesawi Flores ini adalah para pemerhati pendidikan yang ingin membantu secara langsung Program Bea Siswa Solidaritas Sesawi Flores. Mereka ini dengan tahu dan mau memberikan dana atau sumbangan secara tetap atau tidak tetap, materi untuk diuangkan demi mendukung program ini. Mereka juga bisa meminjamkan uang atau modal mereka untuk disimpan atau dikelola oleh Sesawi Flores untuk suatu jangka waktu tertentu tanpa bunga. Hasil pengembangan modal mereka ini akan membantu program bea siswa Sesawi Flores, sedangkan modal mereka dikembalikan setelah jangka waktu yang disepakati.


Yang juga termasuk dalam kelompok para simpatisan ini adalah juga mereka yang ingin mensponsori pendidikan calon guru SD/SMP di sekolah tempat asal mereka. Mereka memasukan dana via Sesawi Flores untuk diberikan kepada mahasiswa calon guru yang mereka kehendaki. Kelompok ini diharapkan bertumbuh dan berkembang, atas kerja keras para alumni yang mau memperkenalkan program ini kepada mereka.


Baik orang perorangan maupun lembaga atau yayasan bisa mensponsori para mahasiswa yang mereka kehendaki untuk disekolahkan dan kemudian dikembalikan kepada lembaga atau tempat/desa asal para sponsor.


4.3. Pengurus


Untuk memulai ASA SESAWI FLORES, kami memulai dengan mendatakan para alumninya dan berusaha untuk mendapatkan kontak di mana mereka berada. Untuk itu sejauh bisa dimulai, kami meminta saudara-saudari yang namanya disebutkan di bawah ini untuk mulai mengorganisir ASA SESAWI FLORES dan menggalangkan dana dengan cara menabung secara tetap/bulanan bagi Tabungan Pendidikan Sesawi Flores.


Kepengurusan awal ASA SESAWI FLORES adalah para alumni sbb:


· Koordinator Umum : Matilde Ninu
· Bendahara : Lusia Maria Wunu
· Penghubung Wilayah Ngada : Maria Immakulata Tey
· Penghubung Wilayah di Luar Ngada : Merry Bura


4.4. Kegiatan


ASA SESAWI FLORES melakukan pengumpulan dana secara tetap/bulanan dalam jumlah tertentu untuk dimasukan ke Tabungan Pendidikan Sesawi yang bisa digunakan sewaktu-waktu demi melanjutkan Bea Siswa ini bagi anggota lainnya.


Besarnya dana bulanan itu diharapkan mulai dengan jumlah Rp 50.000 setiap bulannya, hingga jumlah yang lebih besar sesuai dengan kemampuan mereka dan besarnya penghasilan mereka. Bagi yang mensponsori biaya pendidikan seorang calon guru, hendaknya juga mengingat bahwa biaya pendidikan seorang calon guru SD/SMP per tahun berkisar antara Rp 2, 5 juta hingga Rp 5 juta. Karena itu bila bermaksud mensponsori biaya pendidikan seseorang secara, hendaknya mempertimbangkan jumlah ini.


Kegiatan seperti inilah yang digalangkan oleh para donatur SESAWI FLORES di luar negeri, yang menabung secara tetap dengan jumlah yang sama untuk disumbangkan bagi kelangsungan Bea Siswa Solidaritas Sesawi Flores ini.


Tabungan atau Sumbangan Alumni dan Simpatisan ini berbentuk :


(1) Sumbangan dan Tabungan Wajib bagi para alumninya dan simpatisan yang ingin mensponsori pendidikan seseorang,


(2) Sumbangan Sukarela dan


(3) Sumbangan pihak lain yang ingin meminjamkan dana mereka untuk dikelola atau disimpan di rekening Sesawi Flores untuk suatu jangka waktu tertentu tanpa bunga.


Lebih lanjut para alumni ini bisa juga menggalang dana pihak lain untuk dipinjamkan tanpa bunga bagi pengembangan Bea Siswa Sesawi Flores.


Minimal sekali setahun, para alumni ini berkumpul bersama dengan penerima Bea Siswa Solidaritas Sesawi Flores dalam kegiatan yang bermakna bagi Sesawi Flores, bagi masyarakat dan bagi generasi muda dan anak-anak.


4.5. Bank :


Dana dimaksud akan dimasukan ke rekening Sesawi Flores berikut :


Bank : BRI Cabang Bajawa
Nomor Rekening : 0274-01-009015-50-6
Nama : Elisabet Wunu


Dana atau sumbangan ini bisa dimasukkan secara tetap per bulan atau diakumulasikan baru dikirim sekali atau beberapa kali setahun.


Pengiriman dana ini langsung ditujukan kepada Bank di atas dengan pemberitahuan langsung kepada Penanggung Jawab Rekening SESAWI FLORES atas nama Ibu Elisabet Wunu di atas.


4.6. Pemanfaatan Dana ASA SESAWI FLORES


Dana atau sumbangan Alumni dan Simpatisan Sesawi Flores, secara langsung akan digunakan untuk memback-up Bea Siswa Solidaritas Sesawi Flores. Artinya dana ini dihimpun untuk membantu langsung pembiayaan pendidikan para peserta atau Penerima Bea Siswa Sesawi Flores selama tahun berjalan.


Bila selama tahun berjalan masih ada sisanya, maka dana sisa ini akan dimasukkan ke Tabungan Pendidikan Sesawi yang akan langsung dimasukkan ke rekening Tabungan Sesawi Pendidikan, yang tak bisa ditarik hingga akhir tahun berjalan. Dan bila memungkinkan akan dipinjamkan sebagai modal bergulir bagi penguatan ekonomi keluarga sebagaimana dicakup oleh SESAWI FLORES.