Saturday, May 15, 2010

KEMANDIRIAN (1) : DEPOT PERTANIAN LESTARI AGI-GODHOGI

LAHAN PERTANIAN YANG SEMPIT UNTUK PROGRAM PERTANIAN-PETERNAKAN DAN PERIKANAN AIR TAWAR SEBAGAI SUMBER UNTUK MENDANAI BEA SISWA

Ide yang sedikit gila?

Ketika pertama kali menyampaikan ide "DEPOT PERTANIAN LESTARI AGI-GODHOGI" di tengah keluarga seraya meminta isin untuk menggunakan lahan mereka untuk kegiatan ini, reaksi yang muncul ialah
penolakan. "Ini ide gila! Bagaimana mungkin harus memotong cengkeh demi menanam pepaya?" itulah kata keras yang disampaikan kepadaku.

Apa sebabnya mereka menolak?

Alasannya mudah ditebak? Di atas lahan seluas 40x60 meter2 telah tumbuh berbagai tanaman perdagangan yang menjanjikan hasilnya. Ada cengkeh, pohon buah-buahan seperti durian. Semuanya dalam jumlah sedikit. Kecuali cengkeh yang berjumlah 27 pohon itu, menjulang tinggi dan ditanam rapat sehingga 4 tahun terakhir hasilnya tak nongol-nongol.

Penolakan yang perlu ditanggapi dengan kepala dingin. Saya punya alasan lain yang menurut saya mesti menjadi bahan pertimbangan penting. Cengkeh memang bagus, tapi bagaimana kalau ia tak pernah menghasilkan lagi. Ia tak lagi menghasilkan karena sudah terlalu rapat tanamannya, dan pohonnya amat tinggi dan si empunya kebun tak punya tenaga untuk naik dan memetik hasil ketika mereka berbuah.

Pertimbangan lainnya, keluarga ini memiliki anak sekolah yang membutuhkan uang tiap hari. Bagaimana membiayai mereka kalau harus menunggu hasil cengkeh setahun sekali? Pdahal di tempat ini terdapat dua mata air yang airnya tak pernah kering. Ada cara lain mengusahakan lahan sempit ini untuk memberikan hasil yang lebih besar dengan investasi yang kecil.

Itulah sebabnya, tantangan awal ini saya sikapi dengan positip. Depot Pertanian Terpadu ini harus jadi.

Kebun Buah Plus

Namanya Depot Pertanian Lestari. Kedengarannya amat keren dan ikut mode. Apa boleh buat? Bukannya karena mau keren dan ngetrend. Tapi memang itulah yang hendak dibuat, sehingga lahan kecil ini bisa memberikan penghasilan maksimal yang menjawabi kebutuhan riil di lapangan. Dari pada keren segala, kami pakai saja nama ini : KEBUN BUAH PLUS. Yang kelihatan dari luar, yang dominan terlihat adalah Kebuh Buah Pepaya. Maksudnya menanam pepaya untuk bisa dikonsumsi sendiri atau juga untuk dijual menghasilkan uang atau juga diolah untuk menghasilkan uang.

Namun sesungguhnya yang dikehendaki adalah lebih luas dari itu. Kebun Pepaya adalah pintu masuknya. Yang menjadi isinya tidak cuma pepaya, tetapi pepaya dengan TANAMAN SELA yang beragam. Kebun Buah ini sekaligus akan menjadi juga kebun pakan ternak baik ternak babi maupun ternak ayam. Maka tanaman sela yang akan ditanam setalah pepaya adalah, jagung, talas, pisang dan haliah. Akan diatur secara rapih sehingga lahan sempit ini memang bisa menghasilkan banyak.

Untuk apa pakan ini? Untuk peternakan ayam buras dan peternakan babi yang menjadi kebutuhan utama masyarakat di sini. Pemupukan dasar bagi buah adalah kotoran ayam, dan pakan tadi memberikan makanan bagi ayam dan babi. Kotoran babi akan masuk kebun buah kembali. Sehingga kebun ini akan dikelola bebas bahan kimia dan menjamin kelestarian alam.

Jadi Kebun Buah Plus itu dimaksudkan kebun buah bersama tanaman sela untuk pakan ternak serta tanaman yang bernilai sebagai obat pembasmi hama alamiah. Semuanya akan diarahkan untuk menghasilkan uang dan membantu untuk membiayai anak-anak mereka.


........... nanti bersambung ............


No comments:

Post a Comment